
Gubernur Kalteng Berkomitmen Kurangi Angka Kemiskinan dan Dukung Sekolah Rakyat
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran mendampingi Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf saat berdialog dengan Pilar-pilar Sosial sekaligus menyosialisasikan Sekolah Rakyat, yang digelar di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Kota Palangka Raya, Selasa pagi, 15 April 2025.
"Pilar-pilar Sosial adalah garda terdepan pemerintah, khususnya terkait penanganan berbagai masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat, seperti kemiskinan, bencana, dan penurunan stunting. Kehadiran Pilar Sosial sangat membantu karena Kalimantan Tengah rentan terjadi bencana Karhutla dan banjir," papar Gubernur.
Jumlah Pilar Sosial di Kalteng sendiri, tercatat Pendamping PKH sebanyak 232 orang, TAGANA 545 orang, TKSK 136 orang, Pendamping Rehabilitasi Sosial 24 orang, Pekerja Sosial Masyarakat 332 orang, dan Pelopor Perdamaian 36 orang.
Sedangkan tingkat kemiskinan di Kalteng tahun 2024, sebesar 5,26% atau masih di bawah rata-rata nasional 8,57%. Sebagian besar penduduk miskin berada di pedesaan dengan akses pendidikan dan layanan sosial terbatas.
"Untuk itu, selaku Gubernur Kalimantan Tengah, kami bertekad mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan hingga ke desa-desa dan pedalaman. Kami juga fokus bekerja keras mengurangi angka kemiskinan, khususnya melalui Program Prioritas Huma Betang Sejahtera," tegas Gubernur.
Pada kesempatan ini, Gubernur juga menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sangat mendukung Program Pendirian Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kami tegak lurus dengan Asta Cita Bapak Presiden. Saat ini kami juga sedang menyusun proposal dan menyiapkan lahan untuk mendirikan Sekolah Rakyat di Kota Palangka Raya," ungkap Gubernur.
Sementara itu, dalam acara sosialisasi dan koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat serta Dialog Pilar-pilar Sosial di Provinsi Kalteng ini, Mensos berpesan kepada semua elemen untuk selalu menjaga kerukunan, mengharap berkah, dan memompa semangat pantang menyerah.
"Tekad tidak boleh luntur dalam keadaan apapun. Kita harus berjuang sekuat tenaga membuat Indonesia menjadi negara yang kuat," pesan Gus Ipul.
Pada kesempatan ini, Mensos juga menyampaikan apresiasi bahwa tingkat kemiskinan di Kalteng masuk 10 terendah di Indonesia bersama Bali, Kalimantan Selatan, Daerah Khusus Jakarta, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Banten.
Mensos mendorong Pemerintah Daerah merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam program pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Terkait program Sekolah Rakyat, Mensos meminta Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk berperan mendukung program Sekolah Rakyat di wilayah masing-masing berupa penyiapan lahan, perizinan, penyiapan guru, serta tenaga pendidik, untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Hadir pula dalam acara dialog dan sosialisasi ini, antara lain Wakil Gubernur Edy Pratowo, unsur Forkopimda Kalteng, Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Katma F. Dirun, Bupati, Wali Kota, dan Pj. Bupati se-Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal.
(Tulisan: RANI; Foto: EKA)