Deputi IV BNPB Apresiasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Kalteng

Deputi IV BNPB Apresiasi Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Kalteng

Share

Deputi IV Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansah mengapresiasi penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Apresiasi itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Tingkat Provinsi Kalteng, di Aula Eka Hapakat, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, pada Jumat, 29 Juli 2022.

"Langkah-langkah yang dilaksanakan sudah luar biasa bagus," ungkap Deputi IV Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jarwansah dalam sambutannya usai mendengar laporan perkembangan wabah PMK di Kalteng yang disampaikan Sekretaris Daerah Nuryakin melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Katma F. Dirun.

"Rapat-rapat koordinasi sudah dilaksanakan provinsi, kabupaten, kota di Kalimantan Tengah. Kemudian juga pembentukan pos-pos di perbatasan, kemudian juga melaksanakan vaksinasi dan disinfektan. Ini tentu langkah-langkah yang memang sesuai dengan SOP yang harus kita laksanakan dalam rangka penanganan PMK," imbuh Jarwansah yang juga selaku Ketua Bidang Penanggulangan Satgas PMK Pusat.

Deputi IV BNPB Jarwansah kemudian menyatakan kesiapan Satgas Pusat untuk memberikan dukungan bagi penanganan PMK di daerah. "Kita berharap apa-apa yang dibutuhkan bisa disampaikan kepada Kementan (Kementerian Pertanian -red) atau Satgas PMK secara tertulis. Itu pesan disampaikan kepada kami, supaya bisa kita tindaklanjuti untuk membantu daerah dalam penanganan PMK ini," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Nuryakin selaku Ketua Satgas Penanganan PMK Provinsi Kalteng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Katma F. Dirun memaparkan mengenai perkembangan terakhir situasi penanganan wabah PMK di wilayah Provinsi Kalteng.

Diterangkan bahwa, sampai dengan tanggal 28 Juli 2022, tercatat sebanyak 739 kasus PMK tersebar di 8 kabupaten/kota, dengan 342 kasusnya sudah dinyatakan sembuh, 382 kasus dilakukan pemotongan bersyarat, dan yang masih sakit 15 kasus, yaitu di Kabupaten Kotawaringin Barat 14 kasus dan di Kota Palangka Raya 1 kasus.

"Oleh karena itu, Satgas Penanganan PMK Provinsi Kalimantan Tengah sedang melakukan surveilans zero case di kabupaten yang sudah tidak ada laporan kasus aktif untuk membuktikan daerah tersebut sudah bebas dari virus PMK sehingga dapat menjadi zona hijau kembali," kata Sekda melalui Asisten Katma F. Dirun.

Selanjutnya, dibeberkan pula upaya-upaya percepatan penanganan PMK di Kalteng, antara lain: Rapat-Rapat Koordinasi di provinsi dan kabupaten, Surat Edaran Gubernur ke Bupati/Wali Kota, pembentukan Pos Pengendali Lalu Lintas Hewan pada Batas Provinsi di Kapuas dan Barito Timur, sosialisasi dan edukasi, percepatan vaksinasi dan pengobatan, serta kegiatan Disinfektan.

Lebih lanjut, disampaikan juga permintaan dukungan kepada BNPB dan Kementerian Pertanian untuk penanganan wabah PMK di Kalteng, yaitu: percepatan pelaksanaan Surveillance Zero Case di Kabupaten sudah nol kasus agar dapat menjadi zona hijau kembali; Pelatihan Vaksinator PMK; dan penambahan sarana dan prasarana penunjang kegiatan penanganan PMK oleh Kabupaten/Kota.

Dalam rapat koordinasi ini, dilakukan pula penyerahan bantuan berupa APD dan Buku Saku dari Satgas PMK Pusat kepada Satgas PMK Kalteng, untuk nantinya didistribusikan sebagai pedoman bagi personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Deputi IV BNPB Jarwansah kepada Asisten Katma F. Dirun.

Turut hadir dalam rakor itu, antara lain Koordinator P3H Kementerian Pertanian RI Arif Wicaksono, Mewakili Wakapolda dan Kasrem 102/PJG, Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Falery Tuwan, Kepala Dinas TPHP Kalteng Riza Rahmadi, Kepala Dinas Kominfosantik Kalteng Agus Siswadi, dan Kepala Balai Veteriner Banjarbaru Putut Eko Wibowo.

(Tulisan/Foto: SSS)

Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


Share