Pemprov Kalteng Terima Kunjungan Tim Kajian Daerah Setjen Wantannas RI
Plt. Gubernur Kalimantan Tengah diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hamka menerima kunjungan Tim Kajian Daerah Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI di Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Kota Palangka Raya, pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Tim Setjen Wantannas terdiri atas 5 orang, yakni Brigjen TNI Karev Marpaung, Kolonel Arm Ganef Suwondo, Sri Rahayu Purwaningtyastuti, Kbp Yulias, dan Kolonel Laut (KH) Tantawi Jauhari. Tim ini akan mengadakan Pengkajian Daerah (Kajida) ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 20 s.d. 23 Oktober 2020, guna mendapatkan informasi dan data tentang kondisi ketahanan pangan terkait ketersediaan pangan lokal dengan kandungan gizi baik serta pertumbuhan SDM usia produktif dan usia kerja di daerah.
Sasaran kegiatan pengumpulan data, peninjauan lapangan, dan audiensi dengan instansi terkait di Kalteng kali ini adalah untuk menciptakan manusia-manusia yang tumbuh dan berkembang secara optimal, yang pada akhirnya dapat mewujudkan SDM berkualitas dengan tampilan fisik yang sehat, cerdas, kreatif, dan produktif. Untuk mewujudkan hal itu, dinilai harus ada upaya peningkatan pangan lokal dan gizi masyarakat, karena permasalahan pangan lokal dan gizi masyarakat di daerah sangat mempengaruhi pertumbuhan diri pada SDM usia produktif dan usia kerja.
Sasaran Kajida lainnya adalah untuk menyiapkan SDM berkualitas. Dalam hal ini, peran serta pemerintah dan masyarakat dinilai sangat menentukan dalam upaya peningkatan pemenuhan gizi dan pangan lokal terhadap masyarakat di daerah.
Dikatakan Brigjen TNI Karev Marpaung, berdasarkan data PBB, tingkat kualitas SDM Indonesia dinilai masih kalah dengan negara tetangga, seperti Malaysia. Namun, dari dialog dengan Plt. Gubernur Kalteng yang pada kesempatan ini diwakili Asisten I Setda Kalteng, Karev menilai bahwa sumber daya Kalteng hebat dan qualified, karena mampu menangkap peluang pembangunan, antara lain dalam Program Food Estate, di tengah maraknya aksi demonstrasi banyak pekerja di Indonesia terkait Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Namun demikian, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi balita gizi kurang di Provinsi Kalteng sebesar 21,8% dan prevalensi stunting sebesar 34,04%. Sementara angka nasional sendiri menunjukkan prevalensi balita gizi kurang sebesar 17,7% dan prevalensi stunting adalah sebesar 30,8%. Di tingkat kabupaten di Provinsi Kalteng sendiri, terdapat 5 kabupaten yang memiliki angka stunting tinggi, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai 48%, Kabupaten Kapuas 41%, Kabupaten Barito Selatan 40,19%, Kabupaten Gunung Mas 38,21%, dan Kabupaten Barito Timur 42,05%.
“Kami sudah ke Kapuas dan ternyata Food Estate di Kalimantan Tengah ada di 2 kabupaten, yaitu di Kapuas dan Pulang Pisau. Nah, ini yang perlu dikaji. Ada daerah seperti Kapuas misalnya, yang di satu sisi melaksanakan ketahanan pangan dan di satu sisi prevalensi stunting tinggi. Jadi, kami putuskan ke Pulang Pisau untuk melihat juga ketahanan pangan di sana, bagaimana prevalensi stunting di sana. Kami akan mencoba sharing,” papar Karev yang bersama timnya dijadwalkan meninjau secara langsung lokasi Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, pada Kamis (22/10/2020).
Tidak hanya berdialog dengan Plt. Gubernur Kalteng yang dalam hal ini diwakili Asisten I Setda Kalteng, Tim Wantannas juga dijadwalkan untuk melakukan dialog dengan Komandan Korem (Danrem) 102/Panju Panjung, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Prov. Kalteng, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalteng, Rektor Universitas Palangka Raya, dan Bupati Pulang Pisau, serta Kepala Koperasi Betang Asih.
(Tulisan/Foto: RAN/JP)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah