Pemprov Kalteng Mulai Program Vaksinasi COVID-19
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar acara Pencanangan Vaksinasi COVID-19 yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya hari ini, Kamis, 14 Januari 2021. Acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya ini menandai dimulainya program vaksinasi di Provinsi Kalteng.
Seperti diketahui, Rabu kemarin (13/01/2021), program Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dimulai perdana, diawali dengan Presiden RI Joko Widodo sebagai orang pertama yang menerima suntikan vaksin COVID-19, disusul oleh sejumlah Menteri, perwakilan organisasi profesi, dan tokoh masyarakat. Program ini sendiri dipastikan telah dapat dijalankan setelah terbitnya izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat (EUA) dari Badan POM dan juga Fatwa MUI terkait kehalalan vaksin buatan Sinovac tersebut pada tanggal 11 Januari lalu.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengemukakan bahwa Vaksinasi Tahap Pertama di Kalteng dilaksanakan pada Bulan Januari-April 2021, yang sasarannya tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan, dengan total sebanyak 19.927 orang se-Kalteng. Pada Bulan Januari ini, vaksinasi dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau untuk sebanyak 4.462 SDM Kesehatan, sementara di kabupaten lainnya menyusul pada bulan Februari.
Pada vaksinasi tahap pertama tersebut, Suyuti Syamsul menyampaikan bahwa diperlukan 39.845 vial vaksin untuk 2 dosis pemberian bagi tiap sasaran, di mana dosis kedua diberikan 14 hari setelah pemberian dosis pertama. Adapun jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebanyak 230 Fasyankes, terdiri dari 204 Puskesmas, 18 Rumah Sakit, dan 8 Klinik, dengan jumlah vaksinator terlatih sebanyak 250 orang.
Disampaikan pula oleh Kadinkes, sebagaimana Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pada pencanangan ini akan dilakukan vaksinasi perdana kepada 10 (sepuluh) orang, yang terdiri dari pejabat publik, perwakilan organisasi profesi, dan tokoh masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program Vaksinasi.
"Pemilihan orang yang disuntik hari ini tidak dipilih secara acak, pemilihan berdasarkan Edaran Kementerian Dalam Negeri, (diantaranya) yaitu Pimpinan Daerah, Pejabat Publik Daerah. Dari unsur masyarakat, tokoh masyarakat kami pilih dari perwakilan Majelis Ulama. Dengan demikian kita berharap masyarakat akan semakin yakin," ungkap Suyuti Syamsul.
Kadinkes Suyuti Syamsul kemudian menyebutkan 10 orang yang akan menerima suntikan vaksin pada hari itu. Dijelaskannya, sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng saat ini belum dapat menerima vaksinasi dikarenakan pernah terpapar COVID-19, sehingga diwakilkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Fahrizal Fitri. Hal serupa dialami juga oleh beberapa Kepala Daerah di Provinsi lain, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta Wagub Ahmad Riza Patria, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Selanjutnya, disebutkan kesepuluh orang calon penerima vaksinasi perdana di Kalteng, yaitu Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri, Ketua DPRD Prov. Wiyatno, Kapolda Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102/PJG Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul, Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Yayu Indriaty, Perwakilan Organisasi Profesi IDI Kalteng dr. Mikko Uria Mapas, Kepala Balai POM Palangka Raya Leonard Duma, Sekretaris Umum MUI Kalteng Bulkani, dan Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng Darliansjah.
Terdapat empat tahapan yang harus dilalui oleh 10 orang calon penerima suntikan vaksin COVID-19 tersebut. Meja 1 untuk registrasi (pendaftaran) dan verifikasi data. Meja 2 untuk skrinning berupa anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana, di mana calon penerima akan dinyatakan layak, ditunda, atau tidak boleh diberikan vaksin. Meja 3 untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 dari Vaksinator. Dan, Meja 4 untuk pencatatan dan observasi, di mana penerima vaksin harus menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi apabila ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Sebagai penerima vaksin, selanjutnya akan diberi kartu vaksinasi dan penanda edukasi pencegahan COVID-19.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Habib Ismail Bin Yahya dalam sambutannya menyampaikan harapannya. "Menjadi harapan kita bersama dengan adanya pencanangan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada pejabat daerah, organisasi profesi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dapat menjadi contoh guna menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat calon penerima vaksin Covid-19 berikutnya," ungkap Wagub.
"Selanjutnya, kita harapkan pejabat daerah, organisasi profesi, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dapat memberikan imbauan dan pengertian pada masyarakat bahwa kita pemerintah akan berupaya mengatasi pandemi Covid-19 hingga pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan secara serentak dan berjalan lancar," imbuh Wagub Habib Ismail.
Setelahnya, dalam jumpa pers usai vaksinasi, Wagub Habib Ismail meminta masyarakat tidak menolak vaksinasi demi kemaslahatan bersama. "Andaikata nanti dapat giliran divaksin, diharapkan masyarakat menerima demi kemaslahatan bersama. Dan, Bapak-bapak pejabat ini nanti akan diobservasi setelah divaksin, mudahan tidak ada efek samping. Mudah-mudahan dengan pencanangan vaksinasi ini, Kalimantan Tengah bisa bebas dari Virus Corona, Covid-19," harap Wagub Habib Ismail.
Lebih lanjut, Sekda Kalteng dalam testimoninya usai divaksin mengungkapkan bahwa pemberian vaksinasi berjalan lancar dan tidak merasakan sakit. "Saat divaksin tidak merasa sakit, Alhamdulillah. Kami sebagai pejabat publik dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, kepada seluruh warga Kalimantan Tengah. Jangan ragu untuk menerima vaksinasi," kata Sekda Fahrizal Fitri.
"Seluruh elemen hari ini hadir. Ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman dan terpercaya untuk disuntikkan ke tubuh," kata Sekda seraya berharap perekonomian Kalteng dapat bergerak normal kembali setelah pandemi Covid-19 berlalu.
(Tulisan/Liputan/Foto: RAN, SOP, DMR)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah