Ketua TP PKK Kalteng Tegaskan Kapasitas Manajemen Kelembagaan PKK Perlu Ditingkatkan
Palangka Raya – Biro PKP. Gerakan PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari bawah, dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dengan tujuan memberdayakan keluarga dalam rangka meningkatkan kesejehteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, berkesejahteraan dan berkeadilan gender serta memiliki kesadaran hukum dan peduli terhadap lingkungan.
“Kita patut bangga bahwa di negara ini tidak ada kelembagaan sebesar dan selengkap PKK. Kelembagaan PKK ada di setiap tingkatan mulai dari Tim Penggerak PKK Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai dengan Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan termasuk Dasawisma yang tersebar di seluruh Indonesia”, beber Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalteng Ny.Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran di hadapan peserta Rapat Konsultasi Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalteng di Palangka Raya, Selasa (09/04/2019).
Menyadari akan hal tersebut, maka Pengurus dan Organisasi PKK perlu meningkatkan Kapasitas Manajemen Kelembagaan PKK dan Manajemen Program PKK. “Dua aspek manajemen ini menjadi sangat penting karena dinamika pembangunan dan pemerintahan yang terkait dengan fungsi dan peranan Tim Penggerak PKK sungguh berpengaruh terhadap fungsi kinerja Gerakan PKK”, tegas Ivo Sugianto Sabran.
Ny.Ivo Sugianto Sabran juga menekankan pentingnya mengaktualisasikan peran dan fungsi Dasawisma sebagai ujung tombak pelaksanaan program dan gerakan PKK di tingkat Desa sehingga akan berpengaruh hingga ke tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota hingga ke tingkat Provinsi.
Pada kelompok-kelompok Dasawisma inilah diharapkan muncul kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini di lingkungan masyarakat terhadap masalah dan kemungkinan munculnya penyakit yang mengancam dan merugikan masyarakat. “Oleh karena itu saya menghimbau agar menguatkan kembali Dasawisma dan daerah yang belum terbentuk Dasawisma wajib hukumnya untuk sesegera mungkin membentuk Dasawismanya”, jelas Ivo Sugianto Sabran.
Ketua TP PKK Kalteng Ny.Ivo Sugianto Sabran juga menyoroti permasalahan kesehatan yang cukup meresahkan di Indonesia termasuk di Kalimantan Tengah yaitu Gizi Buruk atau Stunting yang perlu ditangani sesegera mungkin dengan intervensi dan kolaborasi lintas sektor termasuk melibatkan peran Dasawisma sangatlah penting.
Dijelaskan, Gubernur Kalimantan Tengah bersama Bupati/Walikota se-Kalteng beberapa waktu lalu di Sampit Kotawaringin Timur telah Mendeklarasikan dan Menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Gerakan Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kalimantan Tengah. “Saya berharap Kabupaten dan Kota dapat menindaklanjutinya dengan segera Deklarasi dan Kesepakatan Bersama tersebut agar permasalahan stunting di Kalimantan Tengah dapat diatasi”, ujarnya.
Selain penanganan masalah stunting, Ketua TP PKK Kalteng Ny.Ivo Sugianto Sabran juga mengharapkan pembinaan Posyandu lebih diintensifkan. Ketua TP PKK Kalteng itu mengungkapkan persentase Posyandu yang aktif atau Posyandu yang mempunyai Strata Mandiri dan Purnama hanya sekitar 19,4 % atau sekitar 503 Posyandu dari 2.587 Posyandu di Kalteng. “Untuk itu saya mengajak seluruh Pengurus dan Anggota PKK Kabupaten/Kota agar bersama-sama meningkatkan keaktifan dan membina Posyandu di daerahnya masing-masing serta menggerakkan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui untuk memanfaatkan Posyandu setiap bulan guna mendapatkan imunisasi dan tumbuh-kembang anak dapat terpantau dengan baik”, imbuhnya.
Sementara itu gubernur Kalimantan Tengah dalam sambutannya yang disampaikan Plh.Sekda Kalteng Sapto Nugroho menegaskan kunci sukses Program PKK bukan hanya bermodalkan semangat Ketua Tim Penggerak PKK saja, tetapi juga harus didukung penuh dari pemerintah daerah khususnya para Bupati dan Walikota untuk menciptakan kesamaan serta pemahaman untuk memperkuat jalinan kemitraan dengan pihak terkait. “Harapan saya agar PKK benar-benar bisa mengimplementasikan secara riil program-programnya untuk kesejahteraan keluarga” ujar gubernur.
Pendidikan dan pesan moril harus disampaikan mulai dari kandungan dengan memperhatikan dan memberikan asupan gizi dan makanan yang sehat sampai pada usia sekolah serta memberikan pengetahuan agama, pembinaan karakter dan perhatian terhadap tumbuh-kembang anak. “Kita semua mempunya peran penting terhadap perkembangan mental dan fisik anak yang dimulai dari orang tua, guru dan lingkungan sekitar kita”, kata gubernur.
Tim Komunikasi Publik Biro PKP Setda Provinsi Kalimantan Tengah