Januari 2019, Inflasi Kalteng Terendah Se-Kalimantan
Palangka Raya – Biro PKP. Bulan Januari 2019, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi 0.42 persen (mtm). Meski angka tersebut berada di atas capaian inflasi nasional (0,32 persen), namun tercatat lebih rendah dibandingkan 4 (empat) provinsi lain di Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur 0,56 persen, Kalimantan Barat 0,66 persen, Kalimantan Selatan 0,81 persen dan Kalimantan Utara sebesar 0,96 persen. Angka itu juga lebih rendah dari rerata historis 3 tahun ke belakang pada periode sama sebesar 0,56 persen.
Data tersebut diungkapkan dalam Press Release Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah di Ruang Rapat Asisten Sekda Provinsi, Senin pagi (04/02/2019). Press Release yang dipimpin Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang, Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko tersebut membahas dan evaluasi angka Inflasi Kalteng Periode Januari 2019 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Unit Fungsi Assesment, Ekonomi, dan Surveillance Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Ridwan Anhar menjelaskan, Kalimantan Tengah bulan Januari 2019 mengalami inflasi sebesar 0,42% (mtm). “Capaian Kalteng ini berada di atas capaian inflasi nasional sebesar 0,32% (mtm), namun terendah untuk regional Kalimantan. Inflasi ini didorong oleh kelompok Volatile Foods, khususnya daging ayam ras”, beber Ridwan Anhar.
Komoditas daging ayam ras kembali menjadi penyumbang tertinggi inflasi Kalteng. Di Palangka Raya tercatat 0,14 persen dan di Sampit sebesar 0,34 persen. Inflasi di Palangka Raya dipicu oleh beberapa komoditas utama seperti sate 0,14 persen, ikan layang 0,07 persen, dan soto sebesar 0,05 persen, sedangkan di Sampit berasal dari komoditas bawang merah 0,10 persen dan beras sebesar 0,05 persen.
Lebih lanju dijelaskan, besaran inflasi Kalteng tersebut diperoleh dari pantauan dua kota acuan yaitu Palangka Raya dan Sampit. Januari 2019, Palangka Raya mengalami inflasi 0,46 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi Januari 2018 sebesar 0,31 persen, sebaliknya Sampit hanya mengalami inflasi 0,34 persen, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2018 sebesar 0,69 persen.
Meski bulan Januari 2019 Palangka Raya dan Sampit mengalami inflasi, namun tidak setinggi inflasi akhir tahun 2018. Hal ini disebabkan tingkat harga mulai stabil, pasca lonjakan harga seiring dengan tingginya permintaan selama Hari Raya Natal dan liburan sekolah. TPID Kalteng memperkirakan normalisasi tarif angkutan udara dan permintaan volatile foods tersebut akan mampu menahan laju inflasi di Kalimantan Tengah.
Untuk menekan laju inflasi tersebut, beberapa langkah antisipatif juga sudah dilaksanakan beberapa Dinas terkait, antara lain BULOG memastikan stok persediaan beras cukup memadai, yakni sebanyak 8,677 ton (per 1 Februari 2019). Komoditas lain seperti gula pasir, daging beku, minyak goreng dan tepung juga mencukupi. Stok daging ayam segar beku juga telah ditambah dan tersedia di RPK.
Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, stok ikan patin di kolam penyangga sudah dipastikan mencukupi. Sementara itu berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng tercatat harga daging ayam ras Januari 2019 menyentuh angka di atas Rp 48.000, sudah turun di kisaran Rp 34.000-Rp 36.000 pada 1 Februari 2019, sedangkan harga komoditas bawang juga terpantau stabil.
Tim Komunikasi Publik Biro PKP Setda Provinsi Kalimantan Tengah