Gubernur: Ketahanan Pangan dari Desa Sebagai Upaya Menekan Inflasi di Kalteng
Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah strategis mengatasi inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Arahan itu disampaikan Gubernur saat membuka Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa, di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, pada Kamis, 15 September 2022.
Rapat Koordinasi (Rakor) tema "Strategi Pengendalian Inflasi dan Dampak Mitigasi Dampak Inflasi Daerah Pada Tingkat Desa/Kelurahan" tersebut diikuti sekitar 4 ribu orang peserta, terdiri dari para Kepala Desa beserta Ketua TP-PKK, Lurah, Camat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas se-Kalteng.
Rapat Koordinasi ini merupakan salah satu upaya koordinasi dan kolaborasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan stakeholders, terutama dalam hal ini penyelenggara pemerintah tingkat desa.
Data rilis BPS pada Agustus 2022 menunjukkan inflasi Provinsi Kalteng sebesar 6,94 persen. Data dari TPID Kalteng, ada 5 Besar Komoditas Penyumbang Inflasi, seperti tarif angkutan udara, bawang merah, beras, dan ikan tongkol dan nila, serta kenaikan tarif Rumah Sakit dan PDAM di Sampit.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan pentingnya menekan Inflasi, karena inflasi mempengaruhi daya beli dan menghambat kesejahteraan masyarakat yang berdampak sangat signifikan terhadap meningkatnya angka kemiskinan.
"Kita di sini untuk bersama bahu membahu menangani inflasi Kalteng dan ketahanan pangan di Kalteng. Kelengahan yang menimbulkan inflasi saat ini, jangan sampai terulang kembali," ungkap Gubernur Sugianto Sabran.
Untuk itu, Gubernur meminta ada tindakan konkret kepala daerah sebagai upaya jangka pendek dan jangka panjang, antara lain menyiapkan lahan dalam rangka membentuk ketahanan pangan mandiri, khususnya komoditas terdampak inflasi, seperti cabai keriting dan cabai rawit, daging babi, daging sapi, daging ayam, telur, dan bawang merah.
"Saya minta usahakan komoditas dapat dihasilkan secara lokal. Kita harus mandiri membentuk ketahanan pangan. Kalteng harus punya sendiri. Ketahanan pangan Kalteng dari desa, saya yakin jika bergerak bersama, kita bisa menjadi contoh provinsi pertama yang memiliki ketahanan pangan sendiri," tegasnya.
Gubernur juga mengingatkan bupati untuk menurunkan tarif rumah sakit yang juga menyumbang inflasi Kalteng di Sampit. "Masyarakat sedang susah, yang penting ekonomi terjaga dan masyarakat terlayani kesehatan. Kita ini kan pelayan," ucap Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur Sugianto Sabran meminta kepada para Bupati dan Wali Kota agar membantu masyarakat yang miskin tidak mampu. "Dekat ke masyarakat agar mereka merasa ada pemimpin yang mengayomi," pungkasnya.
Dalam kesempatan istimewa tersebut, Gubernur Sugianto Sabran didampingi Ketua TP-PKK Kalteng Ibu Ivo Sugianto Sabran menyerahkan simbolis Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sekuyan Lombok berupa penyerahan 15 ribu bibit cabai.
Selain itu, Gubernur juga menyerahkan penghargaan pada pemenang teknogi tepat guna dan inovasi tepat guna serta menyematkan simbolis pin DESA BERAKHLAK kepada 13 pionir desa Lewu Pancasila Berkah.
(Tulisan: DY; Foto: FER/EKA)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah