Cek Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1442 H, Gubernur Kalteng Bersama Kapolda dan Danrem Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Telabang 2021
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran didampingi Kapolda Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Danrem 102/PJG Brigjen TNI Purwo Sudaryanto memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Ketupat Telabang" dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H Tahun 2021, bertempat di Lapangan Barigas Mapolda Kalteng, Kota Palangka Raya, pada Rabu sore, 5 Mei 2021.
Tampak pula menghadiri kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Telabang ini, antara lain Kajati Iman Wijaya, Kabinda Brigjen TNI Sinyo, Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Suyuti Syamsul, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Yulindra Dedy, serta Kepala Perangkat Daerah/instansi terkait lainnya.
Apel ini digelar untuk mengecek kesiapan akhir pelaksanaan Operasi Ketupat Tahun 2021 dalam rangka pengamanan lebaran. "Sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021, baik aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya," jelas Gubernur Sugianto Sabran saat menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Peserta Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Telabang tersebut terdiri dari sejumlah perwakilan personel Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng, Korem 102/PJG, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Jasa Raharja, dan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, serta anggota pramuka.
"Mengingat masih dalam situasi pandemi COVID-19, keterlibatan pasukan dalam apel kali ini memang sengaja tidak terlalu besar, namun diharapkan sudah mewakili semua unsur yang terlibat dalam operasi, sehingga kita dapat menilai kesiapsiagaannya," ungkap Kapolri sebagaimana disampaikan Gubernur Kalteng.
Disampaikan pula bahwa, Pemerintah saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk menekan laju perkembangan pandemi COVID-19, mulai dari sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan, vaksinasi, PPKM Mikro, hingga kebijakan larangan mudik guna meminimalisasi tingginya mobilitas masyarakat yang akan berpotensi mengakibatkan lonjakan kasus COVID-19. Upaya pemerintah ini tentunya memerlukan dukungan seluruh elemen masyarakat.
"Kita harus bahu-membahu bersinergi dengan instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam menekan laju perkembangan COVID-19. Penurunan transmisi penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini jangan menjadikan kita lengah, sehingga kita mengabaikan protokol kesehatan," tegasnya.
Melihat pengalaman tahun sebelumnya, peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat pada Bulan Ramadhan, menjelang, pada saat, dan sesudah Idul Fitri sangat berpotensi menimbulkan gangguan kambtimas (keamanan dan ketertiban masyarakat), gangguan kamseltibcar lantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas), dan pelanggaran Protokol Kesehatan. Guna mengantisipasi hal tersebut, POLRI menggelar pelaksanaan Operasi Terpusat "Ketupat 2021" ini sebagai upaya mewujudkan situasi kambtimas yang kondusif selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021 di masa pandemi COVID-19.
"Siapkan mental dan fisik saudara (personel Operasi Ketupat 2021) yang dilandasi oleh komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hindari sikap dan tindakan-tindakan tidak simpatik dan arogan yang tidak mencerminkan karakter jati diri sebagai sosok pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," pesan Kapolri melalui Gubernur Kalteng.
Operasi Ketupat ini akan dilaksanakan selama 12 hari, mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021, dengan mengedepankan kegiatan pencegahan deteksi dini dan penegakan hukum dalam rangka pengamanan Idul Fitri, serta tetap mengedepankan protokol kesehatan, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman, nyaman, tertib, dan lancar di tengah suasana pandemi COVID-19. Secara keseluruhan se-Indonesia, Operasi Ketupat 2021 ini melibatkan personel gabungan sebanyak 155.005 orang, yang terdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI, dan 52.880 personel instansi terkait.
Para personel tersebut akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, serta 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dan tempat wisata.
(Tulisan: SSS; Foto: JP)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah