Staf Ahli KSDM Buka Pelatihan Guru Pelopor Moderasi Beragama
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) Suhaemi, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), membuka Training of Trainer atau ToT (Pelatihan Bagi Fasilitator) Menjadi Guru Pelopor Moderasi Beragama, di Aula Universitas Palangka Raya, pada Jumat, 5 Agustus 2022.
Kegiatan dengan tema “Moderasi Beragama Sebagai Strategi Pencegahan Terorisme” itu diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalteng.
Tujuan pelatihan ini adalah memberikan gambaran acuan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan internalisasi nilai agama sosial, ekonomi, dan budaya melalui ToT menjadi guru pelopor di sekolah dan lomba pembuatan bahan ajar berupa video pendek sosiodrama moderasi beragama.
Dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli KSDM, Gubernur Sugianto Sabran mengatakan bahwa agama dan ideologi bangsa merupakan dua hal yang seharusnya berjalan beriringan, karena bangsa Indonesia dibangun atas dasar nilai-nilai luhur religius, sosial dan budaya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun kenyataannya sekarang, sering kali dijumpai pertentangan di tengah kehidupan masyarakat, sehingga menganggu kedamaian, kerukunan, dan keharmonisan warga, serta berpotensi terjadi benturan antaragama dan negara.
“Insititusi pendidikan mulai dari TK/Raudhatur Ibtidaiyah dan SMP-Madrasah Tsanawiyah yang merupakan jenjang pendidikan dasar seyogyanya memiliki tanggung jawab dan kewajiban memberikan asupan dan pemahaman melalui internalisasi nilai-nilai agama, sosial dan budaya guna mencegah pemahaman, aliran dan gerakan radikal bahkan esktrem dengan segala bentuknya,” ungkapnya.
Keterlibatan berbagai pihak dalam menangani masalah radikalisme dan terorisme sangat diharapkan. “Saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi sangat mendukung keterlibatan seluruh elemen masyarakat bersama merapatkan barisan melawan paham radikal yang menghancurkan Bangsa dan Negara ini,” tegas Gubernur melalui Suhaemi.
Sementara itu, Ketua FKPT Kalteng Khairil Anwar dalam sambutannya mengatakan bahwa salah satu cara mencegah radikalisme dan terorisme adalah dengan meningkatkan literasi digital, untuk memperkuat moderasi beragama untuk anak-anak generasi milenial Generasi Z.
“Kemajuan teknologi harus disikapi dengan peningkatan wawasan beragama, menghargai kearifan lokal dan kearifan nasional. Kearifan lokal dalam bentuk Rumah Betang dan Pancasila sebagai kearifan nasional,” kata Khairil Anwar.
Khairil Anwar juga meminta kepada para pendidik agar dapat mengajak anak-anak untuk mengikuti lomba video pendek sosiodrama moderasi beragama, karena lewat video kita lebih mudah memahami Pancasila.
Kegiatan ToT tersebut diikuti oleh para kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan guru Bimbingan Konseling sebanyak 100 orang, dengan menghadirkan narasumber dari pusat dan daerah.
(Tulisan/Foto: DY)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah