Royalti Sektor Pertambangan Kalteng Tahun 2020 Telah Lampaui Target

Royalti Sektor Pertambangan Kalteng Tahun 2020 Telah Lampaui Target

Share

Sektor usaha pertambangan di Kalimantan Tengah secara perlahan namun pasti mulai bangkit menunjukkan optimisme dan gairah kembali setelah beberapa bulan sempat mengalami kelesuan akibat Covid-19.

Bangkitnya usaha sektor pertambangan ini akan berkorelasi positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Tengah tahun 2020 yang bersumber dari royalti. Royalti sektor pertambangan Kalteng pada tahun 2020 ditargetkan Rp 987 miliar, namun realisasinya hingga akhir Agustus 2020 ini telah melampaui target, yakni mencapai Rp 1,2 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran kepada awak media usai membuka Rakor Pemerintahan Desa se-Kalteng dengan Para Tenaga Pendamping Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) melalui video conference di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, pada Selasa, 22 September 2020.

“Pemprov Kalteng terus melakukan monitoring dan pemantauan terhadap aktivitas pertambangan. Alhamdulillah berkat doa dan dukungan masyarakat serta kerja keras Dinas ESDM, sampai akhir Agustus 2020 sudah mencapai Rp 1,2 triliun. Mudah-mudahan sampai akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 2 triliun,” terang Gubernur Sugianto Sabran.

Gubernur Sugianto Sabran kemudian menjelaskan penerimaan royalti dari sektor pertambangan sejak dirinya menjadi Gubernur Kalimantan Tengah pada tahun 2016 hingga 2019 pun terus meningkat dan berkontribusi signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Tengah selama empat tahun terakhir.

Kontribusi royalti sektor pertambangan terhadap APBD Kalteng itu menjadi salah satu energi positif untuk meningkatkan program pembangunan di berbagai sektor prioritas. “Peningkatan APBD Kalteng maupun APBD Kabupaten/Kota membuat Pemda dapat mengalokasikan dana untuk program peningkatan  kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan program pembangunan lainnya yang berpihak kepada kepentingan masyarakat,” kata Sugianto Sabran.

Lebih lanjut, Gubernur Sugianto Sabran saat membuka Rapat Koordinasi Pemerintahan Desa se-Kalteng tersebut juga mengungkapkan komitmennya terhadap pembangunan pedesaan agar seluruh desa di Kalteng  pada tahun 2024 mampu menjadi desa maju dan mandiri.

Oleh karena itu, Gubernur Kalteng mengajak para bupati/wali kota untuk bersinergi dengan pemerintah provinsi dalam rangka mengentaskan desa-desa yang masih tertinggal menuju desa maju dan mandiri 2024. Selain itu, Gubernur pun berharap kepada para pendamping desa, agar dapat membantu Kepala Desa dalam mengelola dana desa sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dana desa tidak mubazir dan benar-benar bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa.

(Tulisan/Foto: JO/DMR)

Biro Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


Share