Respon Cepat Tangani Inflasi, Gubernur Kalteng Gelar Bersama Forkopimda dan Instansi Terkait Malam Ini
Menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran langsung menggelar rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi bersama Forkopimda dan instansi terkait, bertempat di Istana Isen Mulang, Kota Palangka Raya, pada Selasa malam, 13 September 2022.
Turut hadir dalam rakor ini, antara lain Wakil Gubernur Edy Pratowo, Ketua DPRD Wiyatno, Kajati Fathor Rahman Mewakili Danrem 102/PJG, Sekretaris Daerah Nuryakin, Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Leonard S. Ampung, serta Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Herson B. Aden.
Di samping itu, hadir pula sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, dan juga dari Instansi Vertikal, antara lain Kepala BPS Eko Marsoro, Kepala BPKP Bambang Ari Setiono, mewakili Kepala BI Perwakilan Kalteng, dan mewakili Kepala Bulog Divre Kalteng.
Sebagaimana disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, sejumlah kebijakan mempengaruhi inflasi Kalteng tahun 2022 ini, seperti kenaikan tarif cukai, perubahan biaya administrasi transfer uang, berakhirnya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru, serta kenaikan harga BBM, listrik, air, gas, dan tarif angkutan udara.
Sejumlah peristiwa juga turut mempengaruhi inflasi Kalteng tahun ini, antara lain perang Rusia-Ukraina, adanya perubahan kondisi cuaca yang menyebabkan terganggunya supply komoditas, merebaknya Penyakit Demam Babi Afrika (Virus ASF), merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan serangan hama tungro pada tanaman padi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sugianto Sabran mengungkapkan, di tengah tekanan ekonomi yang melanda dunia, ekonomi Kalteng pada Triwulan II Tahun 2022 tetap tumbuh tinggi, yakni sekitar 7,31% (YoY) atau tertinggi di regional Kalimantan. Kemudian, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalteng pada Agustus 2022 juga tercatat deflasi sebesar 0,01% (mtm).
Adapun penyumbang deflasi itu, di antaranya Volatile Food (VF) -0,13%, Core Inflation (CI) 0,07% dan Administered Price (AP) 0,05%. Penurunan harga Cabai Rawit menyumbang deflasi 0,13%, seiring pulihnya pasokan dari sentra produksi di Jawa yang masuk masa panen. Normalisasi harga angkutan udara juga turut menyumbang deflasi seiring menurunnya permintaan.
Menurut Gubernur, seperti disampaikan pada pertemuan dengan Presiden Senin (12/9/2022) di Istana Negara, sebagai bagian dari upaya penanganan inflasi di Kalteng, telah dilaksanakan High Level Meeting (HLM) TPID se-Kalteng pada 25 Agustus 2022. TPID Kalteng juga terlibat dalam berbagai rapat koordinasi dengan Kementerian terkait pengendalian inflasi.
Sejumlah langkah antisipasi pun telah disiapkan untuk pengendalian inflasi di Kalteng yang meliputi pelaksanaan Proagram Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), salah satunya melalui kegiatan Sekuyan Lombok atau Gerakan Menanam Cabai Rawit di halaman rumah.
Selain itu, Gubernur juga menugaskan masing-masing Satuan Tugas Pangan untuk melaksanakan Operasi Pasar secara periodik dan masif, Pasar Murah atau Pasar Penyeimbang secara rutin di lokasi-lokasi strategis di setiap Kabupaten/Kota, serta berkoordinasi dengan apparat penegak hukum untuk melakukan penindakan secara tegas bagi para penimbun bahan pangan dan BBM.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalteng dalam rapat koordinasi tersebut mengingatkan bahwa tekanan inflasi pada bulan September berpotensi masih meningkat, meski diperkirakan akan ternormalisasi di Bulan Oktober 2022.
(Tulisan: RAN; Foto: IQ)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah