Pemprov Kalteng Dukung Program BNF Untuk Konservasi Orangutan

Pemprov Kalteng Dukung Program BNF Untuk Konservasi Orangutan

Share

PALANGKA RAYA – BIRO PKP. Hutan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting dan menjadi salah satu ekosistem yang menyimpan sumber daya alam  kayu dan potensi non kayu lainnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat melalui budi daya tanaman pertanian pada lahan hutan. Hutan sebagai fungsi ekosistem sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup jutaan flora dan fauna, peran penyeimbang lingkungan serta mencegah terjadinya pemanasan global.

Demikian juga hutan di Kalimantan Tengah merupakan salah satu aset yang sangat penting sebagai paru - paru dunia, memiliki tutupan lahan yang terdiri dari keanekaragaman kekayaan jenis dan tipe seperti Hutan Rawa Gambut (peat swamp forest), Hutan Kerangas (heath forest) dan Hutan Dipterokarpa (dipterocarp forest).

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengungkapkan hal tersebut di depan peserta Sosialisasi Program Rungan yang diselenggarakan Borneo Nature Foundation (BNF) dengan tajuk “Upaya Bersama Untuk Pelestarian Bentang Alam Rungan Melalui Kegiatan Penelitian, Konservasi Orangutan dan Pemberdayaan Masyarakat”  yang dihadiri instansi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se-Kalteng serta instansi non pemerintah di Palangka Raya, Selasa (05/03).

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajarannya terus mengupayakan peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati. “Salah satu sasaran program/indikator adalah usaha peningkatan persentase populasi 25 satwa terancam punah dengan prioritas sebesar 10% pada tahun 2019 dan di antara 25 spesies tersebut adalah Orangutan”, terang Fahrizal Fitri. Ia juga menyebutkan pada tahun 2016 melalui Forum Orangutan Indonesia (FORINA) bersama KLHK menyepakati bahwa bentang alam Rungan dijadikan salah satu kawasan prioritas untuk penelitian dan konservasi Orangutan yang berada di luar kawasan lindung.

Fahrizal Fitri menegaskan pemerintah provinsi Kalimantan Tengah sangat mendukung program BNF tersebut. “Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sangat mendukung karena begitu banyak kajian berupa analisis tentang potensi ekosistem yang berada di kawasan bentang alam Rungan. BNF juga telah melakukan kerja sama dalam banyak hal dengan Universitas-Universitas yang ada di Palangka Raya”, ujar Fahrizal Fitri seusai membuka Sosialisasi BNF tentang Program Rungan tersebut.

Borneo Nature Foundation (BNF) adalah organisasi non-pemerintah dan non-profit yang bekerja di bidang konservasi dan penelitian. BNF mendukung perlindungan dan pelestarian hutan yang tersisa di Kalimantan Tengah melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan setempat untuk melindungi habitat yang memiliki populasi Orangutan terbesar dan berada di luar kawasan yang dilindungi di Kalimantan Tengah.

Direktur Pelaksana BNF Bernat Ripoll Capilla menjelaskan bahwa konsep  program tersebut dibentuk sejak tahun 2014 dan mulai dilaksanakan tahun 2015. Prinsip BNF harus mengintegrasikan semua aspek sosial-ekonomi, lingkungan dan prinsip hidup masyarakat.  “Ini adalah satu lanskap yang paling penting di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. BNF sejak tahun 2015 berkomitmen dengan mengidentifikasikan potensi orangutan, tutup hutan, jasa lingkungan dan potensi masyarakat lainnya ke depan”, ujar Bernat Ripoll Capilla. Ia juga mengungkapkan sekitar 3.000 individu orangutan di blok hutan Rungan. “Jadi blok hutan ini memiliki populasi paling tinggi di seluruh Kalimantan Tengah”, ungkap Bernat.

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri mengharapkan kegiatan BNF melalui Program Rungan  ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam penelitian dan konservasi, termasuk dalam mencegah dan mengurangi kerusakan habitat Orangutan serta pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat setempat juga terus diperhatikan. “Kami berharap  kepada pihak BNF agar seluruh kegiatan yang dilaksanakan di masa mendatang lebih terkoordinir dan dapat bermanfaat banyak secara ilmiah serta diperlukan keterbukaan data informasi untuk mendukung program pembangunan lingkungan hidup di Provinsi Kalimantan Tengah", tegasnya.

Fahrizal Fitri juga mengharapkan partisipasi dan kesadaran seluruh masyarakat lokal dan pendatang agar bersama - sama mendukung pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan demi tercapainya pelaksanaan pengelolaan hutan yang lestari dan lingkungan hidup yang berkelanjutan sesuai dengan tanggung jawab dan peran masing – masing.

Tim Komunikasi Publik Biro PKP Setda Provinsi Kalimantan Tengah


Share