Gubernur Kalteng: Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam Banjir dan Bencana Nonalam COVID-19

Gubernur Kalteng: Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam Banjir dan Bencana Nonalam COVID-19

Share

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran didampingi Wakil Gubernur H. Edy Pratowo memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah Menghadapi Bencana Alam Banjir dan Bencana Nonalam COVID-19, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, pada Rabu, 17 November 2021. 

Dalam arahannya, Gubernur H. Sugianto Sabran mengungkapkan, sesuai dengan peringatan yang disampaikan oleh BMKG, bahwa diperkirakan pada akhir tahun 2021 sampai dengan awal tahun 2022 ada fenomena la nina di wilayah Indonesia. Kondisi ini akan meningkatkan curah hujan lebih tinggi dari biasanya, sehingga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan abrasi.

Untuk itu, Gubernur meminta kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan. “Oleh karena itu, Saudara Bupati/Wali Kota WAJIB meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan melakukan langkah-langkah yang konsisten, untuk meningkatkan kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam dan juga bencana nonalam COVID-19, sehingga kita dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat kita,” tegas Gubernur.

Sejumlah langkah kesiapsiagaan tersebut harus dilakukan untuk menghadapi bencana, khususnya banjir. Pertama, terus menerus menginformasikan kepada seluruh masyarakat dan bahwa perkembangan informasi peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG diterima dan dipahami oleh masyarakat. Kedua, menyiapkan atau memperbarui dan melakukan Gladi Posko dan Gladi Lapangan Rencana Kontijensi Bencana Hidrometeorologi. Ketiga, melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, misalnya dengan penyiapan kapasitas waduk, embung, danau, sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.

Keempat, memastikan infrastruktur/sarana prasarana pengendali dan peringatan dini banjir dan longsor beroperasi dengan baik. Kelima, menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik dan peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat bencana (jalur dan tempat evakuasi, lokasi pengungsian) serta penyiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19. Keenam, mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau sekitar akan gejala awal terjadinya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Ketujuh, mengaktifkan Pusdalops daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di Pusat dan provinsi, kabupaten/kota sekitar. Kedelapan, menyiapkan dukungan anggaran untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Dan, kesembilan, apabila diperlukan, dapat menetapkan status darurat bencana dan pembentukan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana serta aktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi. 

Selanjutnya, mengenai kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 pada akhir tahun 2021 sebagaimana prediksi para ahli dan peringatan dari Pemerintah Pusat, Gubernur juga meminta kepada Bupati/Wali Kota agar terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan, sehingga tidak terjadi gelombang ketiga di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Terus menerus perketat penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, terus menerus melaksanakan 3 T (Tracing, Testing, Treatment) secara tuntas, dan percepat pelaksanaan vaksinasi lengkap terhadap seluruh sasaran penerima vaksinasi COVID-19," pinta Gubernur Sugianto Sabran.

Lebih lanjut, rapat koordinasi tersebut dihadiri pula oleh Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, Kasrem 102/PJG Kolonel Czi Wakhyono, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Nuryakin, serta Kepala Perangkat Daerah/Instansi terkait.

(Tulisan: DM; Foto: MAN)

Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


Share