Gubernur Kalteng: Guru Harus Mampu Bentuk Karakter Positif Dalam Diri Siswa

Gubernur Kalteng: Guru Harus Mampu Bentuk Karakter Positif Dalam Diri Siswa

Share

PALANGKA RAYA – BIRO PKP.  Siswa-siswi SMA, SMK dan SLB Tahun Pelajaran 2018/2019 akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer. Sehubungan dengan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berbasi Komputer tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah memberikan pembekalan kepala Kepala SMA, SMK dan SLB se-Kalteng di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Selasa (12/03).

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran ketika memberikan pembekalan kepada Kepala SMA, SMK dan SLB se-Kalteng tersebut menegaskan maju mundurnya sebuah bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia generasi mudanya karena generasi muda merupakan aset bangsa dan negara. “Karena itu negara hadir membangun generasi mudanya melalui peran pendidikan dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif dalam semua aspek kehidupan”, tegas Sugianto Sabran.

Para guru juga harus mampu membentuk karakter positif pada diri siswanya dengan mendorong terciptanya 3 keseimbangan pada diri siswa yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual. “Guru dalam menilai prestasi siswanya tidak hanya menghargai  prestasi akademik saja,  tetapi juga menghargai prestasi, kejujuran, tanggung jawab, disiplin kerja  dan kerja keras sehingga tidak ada satu anakpun yang merasa tidak memiliki prestasi dalam hidupnya”, tegas Sugianto Sabran.

Sugianto Sabran menjelaskan pemerintah provinsi Kalimantan Tengah telah menyediakan dukungan biaya pendidikan melalui Program Bidik Misi Kalteng BERKAH  yang hingga 2 tahun terakhir telah terlayanai sekitar 4.750 orang mahasiswa S1 dan akan terus ditingkatkan jumlah sasarannya hingga mencapai 10.000 mahasiswa. Dengan demikian dapat dipastikan IPM Kalteng akan meningkat sejalan dengan tingginya angka partisipasi belajar masyarakat usia 18-23 tahun.  “ Saya berharap para kepala sekolah dapat melaksanakan 3 tugas pokok dengan baik yaitu tugas manajerial, tugas supervisi dan tugas kewirausahaan.  Ciptakan suasana sekolah yang harmonis dan menyenangkan dan hindari konflik, serta ciptakan pemahaman yang sama kepada warga sekolah tentang wawasan wiyatamandala yang menegaskan bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan,  tempat untuk proses pembelajaran”, jelas Sugianto Sabran..

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Slamet Winaryo menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah provinsi Kalimantan Tengah yang telah memberikan perhatian dan dukungan dalam bentuk penyiapan sarana dan prasarana sehingga provinsi Kalimantan Tengah sepenuhnya bisa menyelenggrakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berbasis Komputer Tahun Pelajaran 2018-2019.

Selain itu menurut Slamet Winarno sejak pengalihan kewenangan pengelolaan SMA, SMK dan SLB dari Kabupaten dan Kota ke Provinsi beberapa tahun lalu dengan segala macam persoalan seperti  kekurangan guru, guru-guru honor tidak bisa terbayar insentifnya, banyak sekolah yang tidak mempunyai buku, sarana dan prasarana labotarium terutama komputer  serba minim. Namun semua persoalan dan kendala tersebut saat ini bisa diatasi dengan baik atas perhatian dan dukungan pemerintah provinsi dan gubernur Kalimantan Tengah”, ungkap Slamet Winaryo.

Peserta Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berbasis Komputer Tahun Pelajaran (UNBK dan USBNBK) SMA, SMK dan SLB Tahun Pelajaran 2018/2019 di Kalimantan Tengah berjumlah 28.624 siswa yang terdiri 18.308 siswa SMA, 10.304 siswa SMK dan 159 siswa SLB.

Dewan Adad Dayak Kalimantan Tengah juga turut memberikan pembekalan kepada Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB se-Kalteng dalam rangka pelaksanaan UNBK dan USBNBK 2018/2019 tersebut. 

 Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran meminta Dinas Pendidikan Kalteng dan pihak sekolah terus mengupayakan pengajaran budaya kearifan lokal kepada peserta didik seperti tari-tarian lokal. “Kearifan lokal, kultur sosial budaya, politik, moral dan ahklak perlu diajarkan di lingkungan sekolah derngan harapan anak didik bisa menghormati guru dan  tidak lagi terjadi benturan antara murid dengan guru karena hal-hal sepele sehingga generasi muda bisa terarah pada jalan hidup yang benar”, terang Agustiar Sabran.

Tim Komunikasi Publik Biro PKP Setda Provinsi Kalimantan Tengah


Share