Wagub Kalteng Hadiri Forum Nasional Stunting 2021
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Wagub Kalteng) H. Edy Pratowo menghadiri Forum Nasional Stunting Tahun 2021, yang digelar secara virtual oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI bekerjasama dengan Tanoto Foundation, bertempat di Ruang Rapat Wagub, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, pada Selasa, 14 Desember 2021.
Tampak mendampingi Wagub Kalteng mengikuti kegiatan tersebut, antara lain Asisten Administrasi Umum Lies Fahimah, Kepala Bappedalitbang Kaspinor, dan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Linae Victoria Aden.
Dalam arahannya ketika membuka Forum ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa, stunting masih menjadi perhatian khusus pemerintah, karena stunting bukanlah persoalan bangsa saat ini saja, melainkan menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. Komitmen pemerintah itu ditunjukkan dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Perpres 72/2021 ini menjadi landasan hukum penguatan kerangka substansi, intervensi, pendanaan pemantauan, dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya penurunan stunting. Target pemerintah menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, sehingga pada tahun 2030 sesuai dengan target SDG’s angka prevalensi diharapkan sudah 0.
Wapres melanjutkan, saat ini prevalensi stunting di Indonesia masih tercatat 27%. “Ini artinya untuk mencapai target 14% pada tahun 2024 kita hanya punya waktu kurang dari 3 tahun lagi. Target yang cukup ambisius di sisa waktu singkat ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama,” ungkap Wapres.
Untuk itu, Wapres menekankan kolaborasi kerja berbagai pihak, untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan, guna menurunkan stunting. Selain itu, diperlukan komitmen yang kuat untuk memastikan seluruh aktor pelaksana hadir dan mengerahkan upaya terbaiknya.
“Masa depan tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan. Kita harus optimis tapi tidak boleh lengah, anak bangsa bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita merawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa,” pungkas Wapres.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan BKKBN berkomitmen untuk mencapai target 14% angka stunting di tahun 2024 meskipun saat ini masih berada di angka 27,7%. Hasto menyebutkan BKKBN sudah membuat terobosan atau inovasi untuk penurunan stunting yaitu dengan membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
"Jadi stunting itu dimulai dari keluarga, pendekatan melalui keluarga dimana tim pendamping keluarga itu ada 3 unsur yaitu dari Kesehatan atau Bidan, Tim Penggerak PKK dan Kader-kader yang ada di daerah," jelas Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Lebih lanjut, hadir selaku pembicara dalam Forum Nasional Stunting 2021, antara lain Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Dalam Negeri diwakili Plt. Dirjen Pembangunan Daerah Sugeng Haryono, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Suprayoga Hadi, dan Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya.
(Tulisan: DY; Foto: DMR)
Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah